Saturday, November 28, 2009

Paranormal Activity

Bukan, ini bukan review film Paranormal Activity. Gue belom berani sempet nonton tuh film. Ya maklum laah, orang sibuk. Haha.

Ada kejadian menarik yang berhubungan dengan film ini.

BEGINI CERITANYA. *bergaya ala KisMis*

Tadi sore—err—malam, ada cowoknya kakak gue, Hafiz, dateng ke rumah. Ngapel dia, malem minggu. Haha. Nah, gue dengan asiknya gangguin mereka tuh. Kita ngobrol-ngobrol dan akhirnya sampai ke topik film Paranormal Activity. Terus gue cerita ke mereka tentang apa yang gue pernah baca di website blitzmegaplex tentang film ini.

Menurut apa yang gue baca, Steven Spielberg menemukan kaset video di tong sampah kalo ngga salah. Nah terus dia tonton dan itu taunya adalah video dari CCTV sebuah rumah angker gitu. Nah, selesai dia nonton, dia bilang pintu kamarnya tiba-tiba terkunci dan baru bisa dibuka sampai dia memanggil tukang kunci. Setelah itu, dia baru nyuruh sutradara lain untuk menggarap film tersebut. Jadi pada intinya adalah, si Mr. Spielberg ini mengalami kejadian aneh setelah dia menonton film Paranormal Activity ini.

Nah, pas banget setelah gue cerita hal ini ke kakak gue dan cowoknya, tiba-tiba .. JLEEEPP!! MATI LAMPU—emh—LISTRIK!! Ruang tamu rumah gue gelap seketika. Dan sialnya, ngga ada lampu emergency disitu. Dengan lancarnya, gue teriak dan langsung loncat ke sebelah kakak gue. Gue pegangin tangannya biar kagak kemana-mana. Panik gila gueee. FYI, gue orangnya penakut sangat amat banget. Dan gue ngga suka tempat GELAP.

Di tengah kegelapan seperti itu—bokap gue belum keluar kamar untuk ngasih lampu—si Hafiz dengan enaknya ngomong : "Dek, tadi lo abis cerita Paranormal Activity kan? Sekarang mati lampu, Dek!" Anjrit. Tambah panik lah gue. Akhirnya, dia diomelin ama kakak gue. Haha. Emang enaaak. Belum selesai dengan itu, gue minta handphone ama kakak gue. Tapi dia ngga bawa. Dan satu-satunya yang bawa adalah si Hafiz itu. Dia nyenterin handphone nya ke gue dan nunjuk nunjuk ke belakang gue. Ya otomatis gue teriak laaah. Dan sekali lagi, dia diomelin kakak gue. Hahahahaha.

Akhirnya, bokap gue tercinta keluar kamar dengan membawa lampu emergency. Dan ruang tamu pun sedikit terang jadinya. Dan setelah beberapa lama kemudian,baru deh lampunya nyala. Alhamdulillah banget dah. Haha

Oiya, btw, gue pengen beneran loh nonton Paranormal Activity. Tapiiii, mesti rame-rame biar ngga sendirian teriaknya. Haha. Buat yang udah nonton, review, please! Hehe.

Friday, November 27, 2009

Kisah Sejati Mencari dan Menemukan Jati Diri

Judul buku     : Find Me

Pengarang        : Rosie O'Donnel

Penerjemah        : Sofia Mansoor

Desain Sampul     : eMTe

Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit            : Mei 2009

Tebal buku        : 196 halaman / 13.5 x 20 cm

Harga buku        : Rp. 30.000,-


 

    Rosie O'Donnel adalah seorang selebriti, komedian, dan pembawa acara terkenal di Amerika yang sangat sukses dan disukai banyak orang. Acara yang dibawakannya, The Rosie O'Donnel Show, telah memenangkan beberapa kali Emmy Award. Menariknya lagi, dia adalah seorang lesbian yang telah menikah dengan seorang wanita bernama Kelli Carpenter.

    Dibalik semua pekerjaannya sebagai entertainer, Rosie menyimpan banyak luka yang mendalam di masa kecilnya. Untuk menutupi semua kesedihan itu, Rosie menolong orang-orang yang membutuhkannya. Ya, dia memang suka menolong. Tapi kadang berlebihan. Keinginannya untuk menolong ini terkadang berubah menjadi suatu obsesi yang tidak terbendung.

    Tak ada kejadian yang terjadi secara kebetulan. Itulah prinsipnya. Hingga ketika ada seorang remaja berusia 14 tahun bernama Stacie meneleponnya untuk meminta bantuan karena dia diperkosapun, Rosie menganggapnya bukan kebetulan. Stacie melaporkan dirinya telah diperkosa oleh seorang pendeta muda. Terdengar aneh dan tidak masuk akal, bukan? Ya, tetapi Rosie mempercayainya. Dan dimulailah kisahnya dengan Stacie.

    Cerita-cerita aneh terus bermunculan dari Stacie semenjak pertama kali dia menelepon. Sebagian besar tidak masuk akal. Tetapi Rosie tetap meladeninya karena entah mengapa dirinya merasa satu nasib dengan Stacie. Rasa sayangnya kepada Stacie sudah berlebihan, bahkan melebihi rasa sayangnya terhadap anak adopsiannya. Walaupun sudah diperingatkan oleh kerabatnya, dia tidak menghiraukannya, dia terus berhubungan dengan Stacie, walaupun hanya lewat telepon.

    Seiring berjalannya waktu, akhirnya terungkap bahwa Stacie sebenarnya tidak ada, begitu pula semua keluarganya. Ternyata, Stacie adalah salah satu dari banyak sosok dari seorang wanita bernama Melissa Star, yang mengidap kelainan berupa kepribadian ganda. Itu semua disebabkan trauma berat yang dialami di masa kecil, sama seperti Rosie. Bedanya, Melissa hanya bisa menghadapinya dengan membelah-belah dirinya menjadi beberapa sosok, yaitu Stacie, Barb, Doug, Nancy, Kate, dan banyak sosok lainnya yang masing-masing mempunyai karakteristik sendiri.

    Find Me, sebuah buku tentang kisah hidup seorang Rosie O'Donnel yang disajikan dengan sangat baik. Bahasanya mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari. Buku ini mirip buku diary yang biasa ditulis banyak orang, tetapi lebih menarik karena disertai banyak dialog sehingga kita dapat menikmati buku.

    Selain itu, buku yang merupakan terjemahan ini juga memberikan beberapa keterangan khusus. Misalnya pada halaman 23 paragraf pertama. Disana tertulis : "Roseann cilik, Ibu ini Twiggy atau Twiggy?" (Twiggy = model tahun 1970, terkenal karena sangat ceking;penerj). Penerjemah sengaja memberikan keterangan karena di Indonesia, tidak dikenal kosakata tersebut. Sehingga untuk memudahkan pembaca, penerjemah memberikan keterangan khusus.

    Buku Find Me ini akan menjadi lebih menarik jika alur ceritanya lebih teratur. Alur ceritanya maju-mundur, terkadang menceritakan masa lalu Rosie, lalu kembali ke masa kini, lalu kembali lagi ke masa lalu. Entah karena saya memang tidak konsentrasi saat membaca atau apa, tetapi perlu waktu beberapa hari untuk saya mengerti beberapa hal yang tersirat dalam buku. Seperti misalnya tentang ibunya Rosie. Pada awal cerita, dia menceritakan bahwa ibunya telah meninggal. Tetapi di tengah-tengah, Rosie bercerita kalau sebenarnya ternyata ibunya belum meninggal, tetapi hanya pergi ke suatu tempat yang tidak diketahuinya. Ketika pemakaman ibunya, telah disusun skenario agar Rosie kecil tidak ikut ke acara pemakaman dan sebagainya. Terus terang ini membuat saya bingung, karena tidak ada lagi penjelasannya di bab-bab selanjutnya.

    Kisah-kisah perjuangan Rosie dan Stacie alias Melissa sarat dengan inspirasi. Rosie, seorang yang sangat terkenal, tidak sungkan berteman baik dengan Melissa, seorang yang berkepribadian ganda yang mungkin dapat membahayakan diri mereka berdua. Sangat banyak pesan moral yang tersirat yang dapat kita petik untuk menjalani kehidupan. Sehingga, sangat dianjurkan kepada para pembaca untuk membeli buku ini. Ditambah lagi, harga buku ini termasuk terjangkau mengingat ini adalah buku yang bagus.

Saturday, November 21, 2009

Puisi *Pak Foy again*

Kenapa Pak Foy again? Karena sekali lagi, Pak Foy berhasil membuat gue malu di depan kelas. Mmh, ngga malu sih sebenernyaaa. Tapii, ya begitu dah pokoknyaa. Hehe

Jadi, waktu itu ada ulangan Bahasa Indonesia yang salah satu soalnya adalah MEMBUAT PUISI KARYA SENDIRI. Beuh. Gue berpikir keras untuk yang satu ini. Maklum aja, gue bukan orang yang puitis gimana gitu. Tapi kalo lebay, emang. Hahaha. Butuh waktu lama untuk gue menyelesaikan soal yang satu ini. Sampe akhirnya waktunya habis, puisi gue (untungnya) selesai.

Seminggu kemudian, Pak Foy yang baik membagikan hasil ulangan. Dan beliau membahas tentang puisi. Perlu diketahui kalau Pak Foy itu sangat jago bikin puisi. Dia pernah bilang udah buat sekitar 6000 puisi! Gileee. Tok cer bangat dah otaknya. Haha. Okay, lanjut. Pak Foy said :

"Puisi kalian bagus-bagus. Tapi masih kurang. Karena kalian masih kering, maksudnya seperti hanya bercerita disitu, ngga pake kiasan atau semacamnya. Tapi ada beberapa anak yang menurut saya dia sudah membuatnya dengan baik, yaitu yang mendapat skor 7 untuk puisi."


Yah, kira-kira seperti itu inti ucapannya. Terus Pak Foy manggil Ano, temen gue yang emang jago buat puisi. Tapi sayangnya, hari itu dia ngga masuk. Jadi, baca puisinya digantiin sama Deshinta yang kemudian akhirnya Pak Foy juga yang bacain. Haha. Puisinya Ano manteeep! Bener-bener menggunakan kiasan. Sampe sampe ada kata-kata yang gue ngga ngerti. Hehe

Selesai dengan Ano, Pak Foy membalik-balik lagi kertas ulangan anak-anak. Terus bilang :

Yak, yang selanjutnya ini memang ngga menggunakan kata-kata khusus. Tapi dia dapet gitu maknanya. Puisinya berjudul Aku, Kamu, dan Dia. Ayok silahkan dibacakan ke depan."


Beuuuh! Spontan gue langsung panik. Yep, itu judul puisi gue. Fai sama Niky langsung ngeledekin gue. Masalahnya, gue pernah bilang ke mereka kalau ngga ada yang boleh baca puisi gue. Tapi skarang gue malah suruh ngebacain ke depan. Ckckck.

Gue paling ngga bisa baca puisi. Apalagi puisi bikinan gue sendiri. Yang ada ketawa ngakak gue bacanya. Geli sendiri gitu. Haha. Gue bilang ke Pak Foy supaya ngga usah dibacain. Malu cuuuuy! Amsyong dah. Tapi akhirnya gue bacakan juga dengan terpaksa.

Mau tau puisinya kayak apa? Nih, gue post disini. *akhirnya memutuskan untuk di publish*

Aku, Kamu, dan Dia


Kamu
Yang selalu bercerita tentang dia
Yang selalu memuja-muja dia
Yang selalu mengkhawatirkan dia

Kamu
Yang tidak pernah lupa akan dia
Yang tidak akan pernah melupakan dia

Tidak pernahkah kamu memikirkan aku, perasaanku?

Aku, siapakah aku?
Hanya penghalang antara kamu dan dia
Aku, siapakah aku?
Hanya macan ompong yang iri melihat kamu dan dia

Ah, aku mengerti sekarang
Aku memang tak setangguh karang
Tak tahan aku melihat kamu dan dia
Selamat untuk kamu dan dia




BUAKKAKAKAKAKAKKA. Asli. Geli gue nulisnya. Puisi diatas itu dipenuhi kelebayan-kelebayan gue yang mencapai puncaknya. Yep! Lebay to the max! Ditambah, pengaruh kebanyakan nonton sinetron. Cinta Fitri! Hahahahhaa.

Note! Itu bukan curhatan gue loh yaaa. Itu murni kelebayan gue. Soalnya pas gue selesai bacain di kelas, anak-anak bilang itu curhatan gue. Ckckck. Keren amat ya gue ampe curhatan aja dijadiin puisi. LOLs.

Oh iya, bagi yang mau komen puisinya, ditunggu lohhh. Hehe

Derita Menjadi 3rd Grader

Uwow. Sudah semakin jarang gue ngeblog ya. Ckckck. Bener-bener dah nih. Maafkan aku blogku tercintah *pake H*. Sampe ada yang kangen update-an gue loooh. Ngga percayaa? Liat aja tuh di Shoutbox. *niki, red* hahahhaa

Yak, menjelang akhir-akhir semester ganjil ini, gue mulai merasakan betapa menderitanya anak-anak kelas 3, terutama 3 SMA. Kenapa? Karena di sekolah gue, SMA NEGERI 12 yang bagus itu, materi semester satu dan dua itu dipadatkan menjadi satu di semester ini! Gimana ngga mau muntah tuh anak kelas 3-nya?? Termasuk gueee! Gile ajeee, semuanyaaa di semester satu. Belajarnya jadi ngebut-ngebutan kayak lagi balapan tau ngga. Bisa meledak otak gue lama-lama. *lebay*

Tugas-tugas, ulangan-ulangan, TO-TO, les, bimbel, dan tes beasiswa mulai menumpuk puk puk. Bayangin aja, SETIAP HARI gue balik itu minimal jam 19.30! Belom belom kalo ada tugas atau ulangan pas besoknya, mesti begadang gue paling ngga jam 12an baru tidur. Terus besoknya udah bangun lagi pagi-pagi sekolah. Omaigot bangat kan begituuu. Gimana tidur gue mau cukuup? Gimana mau belajar dengan benaaaar? Gimana mau makan cukuup? *lah? apa hubungannya ama makan?*

7 hari dalam seminggu kerjaan gue belajar. *aseek* Kagak dah, lebay itu. 5 hari full gue berangkat pagi balik malem. Macam orang kantoran kaan. Ckckck. Udah gitu pas weekend, harusnya sih buat refreshing, jalan-jalaan gitu kemana kek begahol. Tapi ini jarang dibolehin. Bete bangat ngga siiiihhh? Terus udah gitu belom lagi kalo udah ada TO. cuman Minggu doang waktu refreshing gue. Mmh, ralat. Waktu gue di rumah.

Huooohh. Memang perlu perjuangan dah. Apalagi gue mau ambil HI yang passing gradenya tertinggi. Buset bangat. Gue mau ngajuin PMDK, tapi ngga yakin nilai gue cukup untuk PMDK HI UI. Hahahaha. Tapiii, banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan juga menuju UI. Ada SIMAK, UMB, SNMPTN. Dan gue harus masuk melalui salah satu dari jalur itu! Doakan yaa semuaaaa!

Oh iyaa, gue juga mau ngajuin PMDK UI. Tapi masih bingung kemananya. Kemungkinan Administrasi Negara. Yaaah, semoga saja dapaaat. Amin!

Friday, November 6, 2009

My 17th Birthday

Tanggal 27 Oktober kemarin, gue tepat berumur 17 tahun. Dan sekarang gue udah dapet KTP dooong. *norak* hahaha.

Hari itu tidak seperti ulang tahun gue biasanya. Biasanya, kalo ulangtahun, gue kagak tidur ampe jam 12 lewat, entah kenapa ngga bisa tidur. Tapi kemarin, gue dengan suksesnya tidur jam 11an gitu dan dibangunin oleh NEW COUPLE ANGGUNONG Hahahaha. Lucu deh pasti kalo ngeliat mereka pacaraaan. Hihi

Paginya, nothing special. Sampe pas pelajaran Deutsch--Bahasa Jerman, red. Jadi ceritanya dipanggilin satu-satu buat maju ke depan. Terus tiba-tiba Frau Henny, gurunya, manggil gue. Ya gue maju doong. Terus gue dengan sukses menjawab pertanyaannya di papan tulis. Pas mau duduk, ama Frau Henny ditahan. Dia nyerocos pake bahasa Jerman dan gue cuman bisa bengong ngeliatin. Kagak ngarti! Dia terus nyerocos dalam bahasa Jerman. Pas dia nanya ama gue, cuman gue jawab dengan satu kata : "HAH?" Abisan bingung mau jawab apaan. Ngarti kagak yang dia omongin. Haha.

Setelah hampir setengah jam gue di depan, dia terus nanya-nanya gue.

Frau Henny : "Syarifah, was ist dein Hobby? (Apa hobi kamu)
Gue : Meine Hobbys sind singen, swimmen, und das Novel Harry Potter lesen <= kalo ditanya hobi, gue slalu jawab ini (nyanyi, renang, baca Harry Potter)
Frau Henny : (biar gampang bahasa indonesia aja ya) "Oh, yaa. Lagu favorit kamu apa?"
Gue : "Banyak."
Frau Henny : "Sebutkan satu saja. Atau kamu nyanyikan lagu Deutsch."
Gue : *panik* Bah? Kagak tau lagu Deutsch, Frau Henny!"
Frau Henny : Itu yang Ich bin Auslander.
Gue : Ooohh


Dan gue pun menyanyikan lagu itu seenak gue aja. Orang lupa lirik. Haha. Udah selesai tuh gue nyanyi, eh Frau Henny nyuruh gue ngajarin anak-anak sekelas. Buset bangat kan. Karna dipaksa-paksa, ya terpaksa dong gue menuliskan liriknya di papan tulis dan menyanyikannya lagi. Terus, anak-anak ikutan nyanyi juga.

Setelah sekitar satu jam gue di depan kelas, tiba-tiba Frau Henny menyalami gue. Ngucapin Happy Birthday. Dan ternyata, gue dengan sukses kena dikerjain.

Pas istirahat pertama, it turned out that it was Tya who asked Frau Henny. Songkil bangat dah emang tuh anak. Udah gitu yaa, pas istirahat kedua, kena lagi gue dikerjain dia. Gini :

Tya : "Peh, pinjem pulpen doongg."
Gue : *tanpa rasa curiga apapun* "Ambil aja tuh di tempat pensil"
Tya : "Ah elah, Peh. Males. Ambilin napa.


Karena gue teman yang baik hati dan tidak sombong, gue ambilin dengan sabarnya. Gue baru nyadar kalo ada secarik kertas dilipet-lipet di tempat pensil gue. Karna ngga merasa masukin, gue ambil tuh kertas, gue buka pake tangan kiri. Dan ternyataaaa, isinya adalah KECOA Spontan gue teriak doongg. Dijejelin tuh ama Erick, gue lari ke luar kelas. Eh tau-taunya itu kecoa matiiii. Shiiit. Udah panik aja dah gueeee.

Bel pun berbunyi. Tapi, penderitaan gue ternyata belum berakhir. Pelajaran terakhir adalah pelajaran Pak Foy. Pak Foy adalah guru yang paling gokil dan iseng sedunia. Dan tau apa yang terjadi? Yak, gue kena dikerjain lagi.

Selesai ngabsen anak-anak, Pak Foy bilang akan melanjutkan promosiin barang. jadi kita ceritanya jadi sales gituuh.

Pak Foy : "Syarifah, kamu maju ya setelah Meitry."
Gue : *kaget* "Lah, Pak. Saya udah maju kan waktu ituuuuu"
Pak Foy : "Pokoknya kamu maju. Nilai kamu di saya belum ada."
Gue : *sewot* "Ih ngga bisa gitu dong, Pak! Saya kan udah maju waktu ituu yang kata nawarin bajuuuu!"
Pak Foy : "Ngga mau tau. Kalo kamu nggamau maju, saya apus nilai kamu."
Gue: "Tuh kan barti saya udah ada nilai dong pak kalo bapak mau apuus. Ih parah banget"
Pak Foy : "Yaaa, teserah kamu. Ayo maju sekarang"


Ngga ada pilihan, gue maju. Gue nawarin barang yang sama pas promosi sebelumnya. Eh di protes. Katanya ngga boleh sama yang kemaren. Emosi gue mulai naik. Okay, gue ganti sama jepitan yang gue pake di jilbab. Gue promosikan dengan terpaksa. Diprotes lagi. Katanya mesti serius. Kalo ngga, nilai gue diapus beneran. Tambah emosi dong gueee. Ngapain gue capek capek promosi lagi kalo gue udah dapet nilai kemaren coba? Gue samperin tuh bapaknya gue liat daftar nilai.

Gue : "Pak! Itu nilai saya udah adaaaa!"
Pak Foy : "Iyaa, ini kan masih pake pensil, berati mesti diulang"
Gue : "Ah elah paaaaaak"
Pak Foy : "Yaudah Bapak apus nih"

Dengan santainya diapus aja itu nilai-nilai gue. Eerrrrggggghhhhh. Gemes ngga sih. Udah dapet nilai, tuntas pula, tapi mesti ngulang. Yaudah akhirnya gue mengalah. Gue promosi lagi tetap dengan terpaksa. Pas gue lagi promosi, Pak Foy tiba-tiba dengan enaknya ngeluarin HP dan NONTON HAPPY SONG! Emosi gue makin naik. Gue samperin lagi bapaknya dan ikutan nonton. Diketawain ama anak-anak. Lagian, orang lagi mau ngambil nilai, dia malah nonton. Ckckkck. Gue lanjutin lagi promosi. Terus tiba-tiba diberhentikan ama dia.

Pak Foy : "Udah, Syarifah kamu ngga serius sih."
Gue : "Ya lagian, orang saya udah maju, Pak."
Pak Foy : "Sekarang kamu berdiri di pojok sana, menghadap tembok."
Gue : "Dih, apaan sih Pak?"
Pak Foy : "Iya kamu berdiri disitu. Pikirin kesalahan kamu apa hari ini."
Gue : "Kesalahan? Saya ngga ngerasa buat salah apa-apaan Bapaaaaaak"
Pak Foy : "Berdiri!"


Gue pun dengan pasrahnya berdiri MENGHADAP TEMBOK macam orang bego. Sementara gue berdiri, Meitry promosiin barangnya. Setelah selesai, Pak Foy kembali ke gue.

Pak Foy : "Gimana, Peh? Kamu udah nemu kesalahan kamu?
Gue : *nyolot* "Ya ampun, Pak. Saya ngga ngerasa berbuat salah apa-apa. Jadi mau bediri berjam-jam pun ngga bakal nemu. Orang saya ngga salaaah."
Pak Foy : "Yaudah biasa aja dong."
Gue : "Lagian sih si Bapak maaaah"
Pak Foy : "Udahlah, ngaku aja kesalahan kamu apa. Kalau kamu belum bilang, satu kelas nggaboleh balik.
Anak satu kelas : "Ah elah Peh udah ngaku ajaaaaaa!"
Gue : "Ya allaah, Paaaaak. Dibilangin saya tuh ngga merasa membuat salah apa-apaaa. Jadi mau ngaku apaan cobaaa??"
Pak Foy : "Jadi kamu masih ngga tau kesalahan kamu apa?"
Gue : *menggeleng pasrah*
Pak Foy : Sekarang tanggal berapa?
Gue : "27"
Pak Foy : "Bulan?"
Gue : "Oktober"
Pak Foy : "Ulang tahun siapa?"
Gue : *sambil nyengir* "sayaaaaaa"


Serentak anak-anak sekelas nyanyiin Happy Birthday buat gue. Dan ngga tau kenapaaaa, tiba-tiba gue nangis. Hahahaha. Gue aja bingung kok bisa-bisanya gue nangis. Di depan kelas pula. Maluuuuuu. Hahha. Dugaan gue sih, gara-gara tadi terlalu emosi ama Pak Foy noh. Terus jadinya begitu dah. Dan parahnya lagiii, semua kejadian tadi direkam sama Mei, Erick, dan Dhita. Dan lagiiiiiii, dalang dibalik semua itu adalah TYA. Kali ini ama Jati. Kata Pak Foy, mereka nemuin dia pas istirahat terus nyuruh ngerjain gue gara-gara gue nantangin. Batuuuu bangat daaaah!

Puas banget mereka pas tau kalo gue nangis. Shiiiittt. Hahha

But, they DID make my daaaay. THANK YOU SO MUCH, ESPECIALLY FOR TYA. LOVE YOU AAAALLL!!