Nyesek. Itu sih yang paling
pertama gue rasa pas liat sendiri kelakuan para pemilik toko online di
Instagram. Belum tahu? Mereka menggunakan #RIPOlgaSyahputra sebagai sarana “lapak”
barang-barang mereka. Yah, gue memang bukan penggemar berat Almarhum Olga, sih.
Tapi, tolong, lah. Tunjukkan rasa empati sedikit. Atau hormat deh.
Ada juga yang “gemes” dan
langsung semprot online shop bersangkutan.
Salah satu cara jualan memang
beriklan, sih. Tapi, sebagian orang sepertinya masih perlu untuk diajari dan
mempelajari cara beriklan yang patut.
Ngomong-ngomong, udah beberapa
lama ini gue lagi mencari tas yang simpel tapi masih bisa untuk bergaya. Sulit
untuk nyari tas yang gue suka, kalo boleh jujur. Hahaha. Maklum, gue bukan tipe
cewek yang super kecewekan. Tapi gue benar-benar lagi kehabisan stok tas. Yah,
gue jarang banget beli tas. Kalo belom rusak, masih lanjut dipakai aja. Sedihnya,
sekarang cuma tersisa satu tas yang bisa gue pakai untuk pergi santai... dan
iya, udah sakaratul maut, alias diambang kerusakan. Jadi gue mulailah untuk
cari tas baru.
Di masa pencarian gue menemukan
tas idaman, gue menemukan satu toko online ini, namanya Shopious. Setelah gue
liat-liat, ternyata Shopious.com itu semacam kumpulan toko online di Instagram
yang barang-barangnya juga dipromosikan dan diunggah di situsnya. Dan gue
langsung berpikir...
Terbukti, kan? Ternyata ada platform untuk para pemilik toko online di
Instagram itu untuk beriklan. Gak perlu pakai hashtags yang sangat tidak
relevan dan tidak simpatik juga kan..
Dari yang gue liat sih, sistemnya
mereka adalah narik semua postingan baru dari akun Instagram dari toko online
yang memang sudah menjadi merchant-nya. Kalau dipikir-pikir, dari sisi seorang
pemilik toko online di Instagram, ini salah satu cara paling mudah untuk
mendapatkan jangkauan dan bahkan mungkin pelanggan yang lebih banyak. Dari sisi
sebaliknya alias dari sisi pembeli, Shopious bisa jadi semacam one-stop-shop yang akan lebih memudahkan
mereka menemukan barang yang mereka cari. Dan yang pasti yang paling penting
adalah: semua penjual dan pembeli disana sudah terpercaya. Jadi, nggak ada tuh
yang namanya ditipu penjual atau ditipu pembeli dengan bukti bayar palsu :”)
Ide yang kemudian muncul di
kepala gue—yang mungkin juga bisa jadi masukan untuk Shopious—adalah: untuk
mempermudah “sistem penarikan” foto, para penjual yang sudah menjadi merchant
dan mau barang atau postingannya muncul di Shopious.com harus mencantumkan
#shopious. Menurut gue, ini bisa jadi lebih efektif. Selain sebagai sarana promosi
dan sosialisasi Shopious kepada para followers
toko online di Instagram, sistem tersebut juga bisa menyaring postingan dari toko-toko
ini agar yang masuk ke Shopious.com hanya postingan barang dengan deskripsi
yang lengkap. Sebab, gue menemukan beberapa barang tanpa harga dan deskripsi yang
jelas. Dan ini membuat gue, sebagai calon pembeli, bingung, apakah tersebut
barang yang dijual oleh toko yang sudah gue buka sebelumnya.
Tapi kemudian singkat cerita....
Gue terlena lihat-lihat tas yang ada disana... Dan jatuh hati pada satu tas
ini.
Begitu lihat halaman untuk Sling Bags,
mata gue langsung kesitu aja. Warnanya yang merah bikin tas tersebut menarik.
Dan yang paling gue suka, sesuai dengan kriteria tas yang selalu gue pakai: simpel
tapi masih bisa untuk bergaya. Selain itu, karena tas ini sling bag alias tas
selempang, jadi gue bisa lebih bebas sih pas lagi pergi. Secara kedua tangan
gue bebas dan itu tas dengan cantiknya nangkring di pundak kanan gue. Astaga,
bahkan gue udah membayangkan untuk pakai tas itu. Hahahaha.
Yah, tulisan itu juga bisa jadi
doa. Semoga aja dengan tulisan ini gue bisa mendapatkan tas itu secara gratis
dari Shopious.com yang sedang mengadakan lomba nulis #KejutanShopious.
Oh iya! Untuk kalian yang mau
lihat-lihat atau belanja di Shopious, atau untuk para pemilik toko online
Instagram yang mau melebarkan sayap, bisa coba lihat video penjelasannya
disini, yaa.
Semoga membantu dan selamat berbelanja!